Pelayanan kesehatan mental yang lebih baik bagi remaja perlu diperhatikan, demikian menurut penulis penelitian Dr. E. Jane Costello, PhD yang juga profesor Psychiatry and Behavioral Sciences.
Dr Costello dan rekannya menguji tingkat penggunaan layanan untuk gangguan mental, emosional, dan perilaku di kalangan remaja selama 12 bulan.
Survei yang melibatkan lebih dari 10.000 remaja ini menunjukkan, sebanyak 45% remaja dengan gangguan kejiwaan menerima beberapa bentuk layanan. Mereka menerima beberapa bentuk layanan seperti ADHD (7,8%), gangguan perilaku (73,4%), atau gangguan pemberontak (71,0 %).
Selain itu, ada juga yang menerima pengobatan untuk fobia sebanyak 40,7% dan gangguan kecemasan sebanyak 41,4%.
Layanan yang diberikan kepada mereka – dengan gangguan apapun – adalah di lingkungan sekolah sebanyak 23,6%, di spesialis kesehatan mental sebanyak 22,8% dan pelayanan medis umum sebanyak 10,1%.
Dr Costello mencatat bahwa tidak semua remaja dalam penelitian ini bernasib sama.Adaremaja yang tidak menerima layanan kesehatan mental secara profesional.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa remaja berkulit hitam secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat karena gangguan mental dibandingkan remaja kulit putih.
Dalam kesimpulan para peneliti menulis " Temuan dari studi ini ingin mengkonfirmasi penemuan dari studi sebelumnya yang lebih kecil, yaitu hanya sedikit pemuda dengan gangguan kejiwaan menerima pengobatan."
"Kita perlu melatih lebih banyak psikiater anak di negeri ini, tutup Dr Costello. (Examiner)
BACA JUGA YANG LAIN