Home » , » 12 Ritual Budaya Mengerikan Ini Masih Ada di Dunia

12 Ritual Budaya Mengerikan Ini Masih Ada di Dunia

Written By Unknown on Sabtu, 16 November 2013 | 15.55


 12 Ritual Budaya Mengerikan Ini Masih Ada di Dunia

Membicarakan mengenai kebudayaan, tak akan ada habisnya. Karena di seluruh dunia ini ada begitu banyak suku bangsa dengan tradisi budaya yang berbeda-beda satu sama lain. Tak hanya unik, ada saja tradisi budaya yang dianggap mengerikan.
Mengapa mengerikan? Karena tak jarang ritual budaya tersebut begitu membahayakan nyawa, berikut dibawah ini beberapa di antaranya yang dianggap paling mengerikan dan sangat aneh.

1. Okipa: Tubuh Yang Ditusuk
Okipa: Tubuh Yang Ditusuk
 

Ritual Okipa ini adalah ritual budaya kompleks dari suku asli yang mendiami Amerika, Mandan dan digunakan untuk menandai para pria Mandan menuju kedewasaan. Okipa sendiri dimulai dengan para pemuda yang dilarang makan dan minum selama 4 hari namun harus tidur.
Para pemuda itu lalu dibawa ke pondok dan mulai ritual mengerikan. Mereka harus tetap tersenyum ketika kulit dada dan pundak ditusuk serta ditembus kayu nemenbus otot. Mereka akan digantung dalam kondisi itu sampai pingsan. Siapa yang bertahan sampai terakhir, maka dianggap akan mendapat ketenaran kekal dan dihormati Roh Agung. Okipa terakhir kali dilakukan pada tahun 1889.

2. Sati: Janda Berkorban Demi Suami
Sati: Janda Berkorban Demi Suami
 

Sati adalah ritual pemakaman sosial di beberapa komunitas yang ada di India di mana seorang wanita yang baru jadi janda akan mengorbankan dirinya di atas tumpukan kayu jasad sang suami yang dibakar. Namun jika janda itu hamil atau menstruasi maka dia tak boleh mengikuti Sati.
Beberapa kepercayaan agama percaya jika perempuan yang mengikuti Sati maka dia dianggap sebagai dewa dan disembah serta diberkahi. Meskipun saat ini pemerintah India melarang Sati, praktek budaya ini masih saja dilangsungkan setidaknya 3 kali dalam 10 tahun terakhir.

3. Day of the Dead: Piknik di Pemakaman
Day of the Dead: Piknik di Pemakaman
Ini adalah hari libur yang dirayakan terutama di Meksiko dengan tujuan untuk berkunjung ke makam demi jiwa-jiwa tercinta yang sudah pergi menuju keabadian. Saat berkunjung, mereka akan membawa berbagai benda-benda favorit almarhum dengan keyakinan bahwa roh-roh itu akan mengambilnya.
Tak hanya itu mereka juga akan membawa makanan termasuk bantal dan selimut agar almarhum bisa beristirahat saat menjalani kehidupan kematian. Piknik di kuburan ini bukannya menakutkan, namun menjadi tradisi budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lamanya dan didedikasikan untuk Dewi Mictecacihuatl.




4. Cleansing Rite: Menusuk Lidah
Cleansing Rite: Menusuk Lidah

Bagaimana cara suku Matausas di pedalaman Papua Nugini untuk menilai seorang pria siap dewasa? Caranya adalah dengan ritual ini yang cukup mengerikan hanya dengan membayangkannya saja. Yakni dengan lidah yang ditusuk lalu memasukkan sebatang kayu tipis di tenggorokan dengan rasa sakit tak tertahankan.Batang kayu yang dimasukkan di tenggorokan itu dimaksudkan untuk mengosongkan perut. Lalu yang dimasukkan ke hidung adalah untuk mengusir pengaruh buruk. Ritual brutal ini rupanya demi mensucikan seorang pemuda menjadi pria dewasa yang sejati.


5. Nanggol: Terjun ke Tanah
Nanggol: Terjun ke Tanah
Dalam bahasa lokal, ritual ini dikenal dengan nama Gol atau Nanggol yang dilakukan oleh orang-orang di bagian selatan pulau Pantekosta, di mana seorang laki-laki melompat dari menara kayu dengan dua tanaman merambat yang melilit pergelangan kaki tanpa alat keselamatan apapun. Semakin tinggi lompatan, maka panen akan semakin berlimpah.
Ukuran tinggi dalam Nanggol biasanya 20-30 meter dan langsung melompat menyentuh tanah. Bisa kamu bayangkan bagaimana jika tiba-tiba terputus dan tubuhmu langsung menyentuh tanah yang keras



6. Human Sacrifice
Human Sacrifice

 Suku Aztec percaya bahwa cara terbaik untuk berkoban demi para dewa adalah memberikan daging manusia. Jadi bukannya membunuh musuh dalam pertempuran, mereka biasanya membawa manusia hidup dan dijadikan persembahan mereka begitu saja. Seorang korban akan diajak oleh kepala suku dan dipaksa menaiki tangga di candi. Saat di puncaknya, tetua suku akan memotong perut dan merobek hati sampai membiarkan darah mengalir mengerikan. Biasanya korban yang dipilih adalah para budak atau tahanan suku Aztec.


7. Santeria's Initiation: Korban Darah
Santeria's Initiation: Korban Darah
Santeria adalah keyakinan agama yang biasa dilakukan di negara Karibia dengan menggabungkan unsur barat Afrika, suku asli Karibia dan keyakinan yang ada di sana. Dalam agama Santeria, jika kamu ingin menjadi pemuka agama harus mengikuti sebuah ritual pembersihan yang berjalan sebanyak 4 tahapan.
Salah satu tahapannya adalah kamu harus bermandikan darah korban (yang berarti manusia). Hal ini dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat dan penyembahan dewa. Setelah empat tahapan selesai, calon pemuka agama harus memakai baju serba putih dan menghindari segala kontak fisik dengan manusia lain selama setahun lamanya.
 
8. El Colacho: Melompati Bayi
El Colacho: Melompati Bayi
Di Spanyol, El Colacho menjadi hari libur tradisional dan berlangsung setiap tahunnya terutama di kawasan Burgos. Saat hari libur itu, akan ada sebuah ritual di mana para bayi yang belum genap setahun akan dijajarkan di jalanan kemudian dilompati oleh seseorang yang dilambangkan sebagai sosok setan.
Tidak ada yang tahu dari mana ritual ini berasal, hanya saja melompati bayi maka akan bisa menjaga para bayi dari penyakit serta roh-roh jahat. Tak masuk akal?

9.BULLET ANT GLOVE

BULLET ANT GLOVE
Di Brasil ada sebuah suku pedalaman yang bernama Satere-Mawe, suku ini hidup di pedalaman Amazon. Mereka di kenal dengan ritualnya yang cukup membuat laki-laki perkasa sekalipun bergidik takut. Sebuah ritual yang harus di jalankan oleh pria suku tersebut agar di akui dan di anggap telah dewasa.
Ritual ini bernama Bullet Ant Glove. Semut di sini bukan semut biasa, melainkan Bullet Ants, atau Semut Peluru. Kenapa peluru? Karna gigitannya serasa terkena hantaman peluru, wow menakutkan bukan?
Ada sekitar 30an semut yang terlebih dahulu di buat tidak sadar kemudian di masukan dalam sebuah sarung tangan. Dan peserta harus memasukan tangannya ke situ dan harus menahan sakitnya gigitan Bullet Ants yang mulai sadar dan menjadi lebih ganas. Peserta harus kuat menahan sakit selama 10 menit dalam sarung tangan tersebut. Berani?
10.MENAHAN PUKULAN KAYU 
MENAHAN PUKULAN KAYU

Suku Fulani dari Benin di Afrika Barat melakukan adu sabetan kayu untuk remaja yang beranjak dewasa. Kekuatan, pengendalian diri dan keberanian adalah tolak ukur menjadi pria dewasa di suku tersebut. Dua pemuda saling berhadapan dengan tongkat panjang yang diserut.
Masing-masing harus bisa menahan 3 sabetan dari lawannya, makin keras makin baik. 2 Klan yang diwakili 2 pemuda ini nanti akan menentukan siapa yang layak disebut sebagai pemenang. Wah, Terbayang sakit dan perihnya sabetan kayu tersebut.
11.KULIT DI LUKAI PAKSA

KULIT DI LUKAI PAKSA
Suku yang tinggal di sepanjang pedalaman Sungai Sepik di Papua Nugini punya tradisi, lagi-lagi untuk remaja pria yang beranjak dewasa. Tradisi itu adalah proses scarifikasi, dimana tubuh dilukai secara paksa sampai muncul keloid di kulit. Keloid ini yang akan dibentuk menyerupai motif kulit buaya. Gila bukan?!
Remaja pria akan dilukai kulitnya dengan senjata tajam, hingga ratusan kali pada tempat-tempat tertentu pada kulitnya. Bekas luka ini nantinya akan membentuk pola kulit buaya dan dibiarkan sampai muncul keloid di kulit. Prosesnya memakan waktu lama dan menyakitkan. Ketika motif kulit buaya muncul sempurna, maka sempurnalah kehormatan seorang pria Sepik tersebut. Hal yang konyol untuk sebuah pengakuan.

12.TATTOO WAJAH PADA WANITA

TATTOO WAJAH PADA WANITA
Sekarang kembali ke Suku Fulani di Benin. Jika para remaja lelaki beradu sabetan untuk menunjukan kedewasaan, para perempuannya harus ditato pada bagian wajahnya. Tato dengan warga hitam ini dilakukan dengan beberapa jarum sekaligus di wajah remaja putri Fulani. Tiap tato memiliki arti tertentu. Prosesnya bisa makan waktu selama 3 jam bahkan lebih dan yang ekstreme adalah mereka tidak boleh menangis selama protes pentatoan berlangsung



BACA JUGA YANG LAIN

translate

Label

Arsip Blog