Secara alamiah, semua Air Susu Ibu (ASI)
akan keluar. Tuhan tak membedakan satu ibu dengan lainnya. Seorang ibu
yang mempunyai bayi kembar, baik kembar dua atau tiga sekalipun, tetap
dapat menyusui anak-anaknya ASI.
Semua memang tergantung dari keyakinan ibu sendiri. Dari awal memang harus diniatkan dan disiapkan sehingga bisa memberikan ASI.
Untuk membuat ASI lancar, ibu aman dan nyaman, bayi juga senang, ada beberapa faktor yang mendukung.
1. Cari Info tentang ASI sebanyak-banyaknya
Pada
saat hamil, ibu sudah sigap mencari informasi sebanyak mungkin tentang
segala keunggulan ASI untuk menimbulkan motivasi menyusui. Info tentang
ASI bisa didapat lewat diskusi dengan ahli kebidanan, membaca buku atau
majalah, atau mendatangi klinik-klinik laktasi. Dengan begitu, ibu siap
memberikan ASI yang lancar pada bayi.
2. Belajar Posisi Menyusui Bayi ASI
Ibu
sudah belajar cara menyusui yang benar. Pelajari di klinik laktasi, di
internet banyak bertebaran cara menyusui yang tepat, juga cara menyusui
yang kurang pas. Posisi ibu dan bayi yang benar penting sekali untuk
keberhasilan menyusui. Kesalahan dalam posisi ini bisa menyebabkan
puting lecet, peradangan pada payudara, atau bayi hanya mengisap udara
karena cairan ASI tidak keluar.
3. Hindari memberi Makanan dan Minuman selain ASI
Tidak
memberi makanan atau minum apa pun selain ASI pada bayi yang baru
lahir, kecuali ada indikasi medis. Jangan khawatir, bayi tidak akan
sakit meski ASI belum diberikan pada hari-hari pertama kehidupannya.
Dalam keadaan normal, cadangan tenaga dan air yang dibawa sejak lahir,
cukup untuk pertahanan dirinya di hari-hari pertama selama proses
menyusui belum mantap. Pemberian cairan lain justru akan membuat bayi
malas menyusui. Semakin bayi ogah menyusu, maka produksi ASI akan
menurun, sehingga kelak menjadi tidak lancar.
4. Pilih Rumah Sakit Pro-ASI
Untuk
keberhasilan ASI eksklusif, saat persalinan, pilihlah rumah sakit yang
melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dan anak bersama terus
selama 24 jam. Di samping mempererat ikatan ibu dan anak sejak awal, hal
ini juga membuat ibu dapat memberi ASI secara on demand (saat
dibutuhkan).Keberhasilan memberikan ASI di awal akan menentukan
lancarnya ASI di kemudian hari.
5. Siapkan Mental Agar ASI lancar
Ibu
sudah sangat siap secara fisik dan mental untuk menyusui. Naluri
keibuan akan timbul pada saat ibu melihat bayinya. Rasa bahagia ingin
menyentuh dan menyayangi akan membuat hormon oksitosin bekerja
memproduksi ASI dan payudara siap mengeluarkan ASI yang banyak dan
lancar.
6. Minta Dukungan Suami
Dukungan
suami sangat menentukan sebab pemberian ASI eksklusif dan lancarnya ASI.
Bahkan 50 persennya ditentukan pula oleh suami. Perlu diingat bahwa
proses menyusui atau memberi makan bayi bukanlah urusan ibu semata.
Suami pun harus membantu sehingga istri tak gelisah dan pikirannya
tenang. Jika gelisah ASI tak bisa keluar.
Dari sebuah survei yang
dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI), pada 1995
terhadap ibu-ibu se Jabotabek, diperoleh data bahwa alasan pertama
berhenti memberikan ASI adalah "takut ditinggal suami" karena payudara
menjadi jelek. Ingatlah bahwa yang mengubah bentuk payudara adalah
kehamilan, bukan menyusui!
7. Cari suasana yang tenang saat menyusui.
Kalau
ibu merasa relaks dan nyaman, ASI bakal lancar keluar. Itu sebabnya,
dalam memberikan ASI harus di ruangan yang tenang, tak banyak mengobrol,
boleh sambil mendengarkan musik yang relaks.
8. Hindari stres.
Ibu
yang sedang mmenyusui dianjurkan untuk tidak stres. Stres dan depresi
mempengaruhi produksi ASI, sehingga hormon oksitosin tak dapat
mengeluarkan ASI secara optimal. Produksi ASI pun menjadi tidak lancar.(tribunnews.com)
BACA JUGA YANG LAIN