Ada 4.800 spesies katak dan lebih dari 5.000 spesies kodok di bumi ini. Namun sebelumnya jarang orang yang tidak bisa membedakan antara katak dan kodok, karena mereka adalah dua spesies amfibi yang berbeda. Katak umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki belakang (Tungkai belakang) yang panjang berguna untuk melompat. Sebaliknya kodok umumnya berkulit kasar/berbintil-bintil seperti bisul, biasanya kulitnya kering, dan kaki belakangnya biasanya pendek meskipun beberapa jenis memiliki kaki yang panjang, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Berikut 10 katak dan kodok unik di dunia:
1. Katak Surinam
Kodok surinam merupakan binatang amfibi yang banyak ditemukan di kawasan hutan tropis Amazon. Kodok dengan nama lokal ‘pipa-pipa’
ini memiliki ukuran besar, tubuhnya mampu tumbuh hingga 20 cm waduh!
Kodok Amazon bermata kecil dengan tubuhnya yang pipih, memiliki tubuh
pipih berwarna coklat. Berbeda dengan kodok Amazon lainnya, ‘Pipa-pipa’
tidak memiliki lidah dan gigi taring. Uniknya lagi jika kodok jantan
yang lain merayu calon betinanya dengan suaranya, jantan pipa-pipa menggunakan
dua tulang ditenggorokan untuk menghasilkan suara yang khas. Dua tulang
tersebut beradu hingga menghasilkan suara dengan nada tinggi.
Cara
bereproduksinya pun unik, kodo jantan akan menempel di atas punggung
kodok betina yang berada di dalam air. Kedua pasangan tersebut akan
melompat beberapa kali di atas air, dan setiap lompatan si betina akan
melepaskan telur. Dan setiap telur yang terlepas akan menempel ditubuh
mereka, telur tersebut kemudian bergerak dan memasuki bagian tubuh yang
menyerupai kantung. Dan nantinya anak-anak kodok akan menetas dan keluar
dari kantung mereka yang ada di punggung induknya.
2. Glass Frog (Kodok Kaca)
Katak dengan penampilan fisik yang unik ini dikenal dengan sebutan katak kaca atau katak transparan (centrolinadae),
mereka mendiami kawasan basin di hutan tropis Amazon. Sebenarnya katak
kaca ini berwarna hijau, namun karena kulitnya tipis dan transparan
maka organ dalam tubuhnya dapat terlihat dari luar. Dengan kulitnya
yang transparan maka katak kaca ini mudah melakukan kamuflase, sehingga
mereka dapat terhindar dari pemangsa. Sinar matahari akan menembus
bagian kulit mereka, sehingga tubuh mereka akan selaras dengan tempat
yang mereka diami.
Uniknya fase
kodok kura-kura tidak mengalami masa berudu, tubuhnya langsung tumbuh
sebagai kodok yang sempurna. Karena tidak mengalami fase berudu, telur
kodok kura-kura lebih besar dari telur kodok yang mengalami
metamorfosis.
5. Morogoro Tree Toad (Katak Pohon Morogoro)
3. Turtle Frog (Kodok Kura-Kura)
Katak unik yang satu ini dikenal dengan Myobatrachus gouldii,
mereka ditemukan di kawasan kering Australia Barat. Katak yang satu
memiliki bentuk seperti kura-kura tanpa tempurung, tubuhnya berwarna
pink kecokelatan, kepala kecil dan tubuhnya yang gemuk. Kodok Kura-Kura
memiliki kaki dan tangan yang kuat, sehingga mereka dapat menggali dan
membuat sebuah lubang di atas pasir. Selain untuk berlindung di dalam
lubang, kemampuan mereka menggali juga untuk mencari dan menangkap
rayap.
4.Vietnamese Mossy Frog (Kodok Lumut Vietnam)
Nah Sobat kodok yang satu ini terdapat di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di
kawasan hutan tropes dan wilayah rawa di sebelah utara Vietnam. Kodok
dengan nama latin Theloderma corticale, memiliki panggilan ‘kodok lumut’
karena pandai berkamuflase dengan menggunakan lumut-lumutan dan
tumbuhan kecil lainya. Kodok lumut ini memiliki telapak kaki yang lebar
sehingga mereka dapat menempel baik dan kuat di permukaan batang pohon
dan daun-daunan. Kodok lumut Vietnam menempelkan telurnya di bebatuan
ataupun tembok goa yang di bawahnya terdapat air, sehingga ketika telur
menetas anak-anaknya akan berjatuhan ke dalam air.
katak pohon yang satu ini mendiami kawasan hutan tropis dan padang
rumput di Tanzania. Katak Pohon Morogoro yang memiliki nama latin Nectophrynoides viviparus memiliki
kelenjar besar di bagian dekat mata dan keempat kakinya. Uniknya
kelenjar yang dimiliki katak pohon yang satu ini dapat berubah warna
dari oranye, abu-abu, hijau, merah, hingga putih.
Sementara telur-telur mereka menetas di dalam mulut si betina, seperti kodok kura-kura mereka tidak mengalami fase berudu.
6. Goliath Frog (Kodok Goliath)
kodok goliath (Conraua goliath) merupakan kodok terbesar di muka bumi.
Tubuhnya mampu tumbuh hingga 33 Cm dengan berat tubuh lebih dari 3 Kg,
bahkan Bullfrog asal Afrika saja hanya setengah dari ukuran mereka.
Kodok goliat
merupakan amfibi asli yang mendiami kawasan Afrika bagian barat.
Makanan mereka pun luar biasa, kepiting, ular kecil bahkan kodok yang
lebih kecil. Namun karena kodok goliath tidak memiliki kantung suara,
sehingga mereka tidak dapat berkomunikasi dengan suara. Kodok unik ini
memiliki kaki-kaki yang kuat sehingga mampu melompat hingga 3 meter
jauhnya. Namun seperti nasib hewan-hewan lain di Afrika, kodok goliath
pun tidak luput dari perburuan yang dilakukan oleh manusia, penebangan
hutan dan perdagangan hewan, sehingga jumlah mereka semakin menyusut
hingga kelevel binatang yang langka dan dilindungi.
7. Harlequin Toad (Katak Harlequin)
Katak asal Kosta Rika ini memiliki nama latin Atelopus varius,
namun lebih popular dengan Katak Harlequien. Namun diakibatkan
perubahan iklim dan penyebaran fungus (jamur, cendawan), keberadaan
mereka semakin menyusut dan terisolasi. Saat ini katak harlequin
termasuk kategori diujung kepunahan.
Katak
harlequin memiliki beragam warna ada yang hijau, ungu, hitam ataupun
kuning, setiap warna merupakan sebuah pesan bagi pemangsa yang mencoba
mengganggunya. Katak harlequin dikenal sebagai katak yang berbahaya
karena memiliki racun yang sangat kuat, bahkan 100 kali lebih kuat dari
potasium sianida. Uniknya musuh yang mereka takuti bukanlah manusia
ataupun hewan yang lebih besar melainkan lalat parasit, serangga
bersayap itu sangat gemar menempelkan telur mereka di bagian kaki katak.
Sehingga setelah menetas, larvanya akan masuk ke dalam tubuh dan
memakan organ dalam katak harlequin.
8. Helen’s Flying Frog (Kodok Terbang Helen)
Kodok ini
merupakan spesies baru yang ditemukan pada Januari 2013 lalu, sehingga
karakter dan pola hidupnya masih dalam penelitian. Meski demikian kita
dapat mengenalnya sebagai kodok yang memiliki kaki selaput untuk
membantunya melayang dan terbang. Kodok terbang ini terdapat di kawasan
kanopi hutan di Vietnam Selatan, mereka melakukan penerbangan dan
hinggap dari satu pohon ke pohon tiada lain untuk menghindar dari para
pemangsa. Bahkan kodok betinanya memiliki bagian yang dapat digunakan
sebagai sayap di tangan mereka, sehingga membantu mereka melayang cukup
lama dan jauh. Kodok terbang helen memiliki telapak kaki yang lebar,
karena itu yang mereka perlukan untuk dapat melekat erat di atas pohon.
Kodok dengan nama latin Rhacophorus helenae memiliki ukuran tubuh
yang besar, bahkan panjangnnya mampu mencapai 10 cm. Nama Helen
diambil dari nama ibu dari ilmuwan asal Australia yang menemukan kodok
terbang ini.
9. Brazilian Horned Frog (Kodok Bertanduk Brasil)
Kodok yang
memiliki penampilan luar biasa ini ditemukan di kawasan hutan hujan
Amazon di Amerika Selatan. Katak Bertanduk Brasil atau Ceratophrys aurita memiliki
beberapa perbedaan dengan amfibi lainnya, salah satunya memiliki tanduk
di bagian kepala. Menurut para peneliti tanduk tersebut merupakan
akibat evolusi yang dialami oleh kodok Brasil, mereka pun pandai
berkamuflase dan bersembunyi di antara dedaunan dan pepohonan.
Kodok
bertanduk yang satu ini memiliki ukuran tubuh yang besar, panjangnya
hampir 20 cm. mereka sukar ditemukan karena menyembunyikan tubuh mereka
di balik dedaunan dan hanya menyisakan bagian kepalanya saja. Hal itu
dilakukan untuk bersembunyi dari mangsa dan pemangsanya. Kodok bertanduk
ini memiliki sifat yang agresif, bahkan masyarakat lokal harus
menggunakan sepatu boot agar terhindar dari gigitan mereka. Namun ada
pula masyarakat yang memelihara kodok bertanduk ini sebagai hewan
peliharaan.
10. Venezuela Pebble Toad (Katak Batu Venezuela)
Sobat unik
katak yang satu ini ditemukan di kawasan pegunungan pasir berbatu di
Venezuela, dikenal dengan nama latin Oreophrynella nigra memiliki alat
pertahanan yang unik. Seperti ketika berhadapan dengan tarantula ia akan
membenamkan kepala dan keempat kakinya ke dalam tubuh, dan tubuhnya
akan membesar seperti balon. Setelah tubuhnya membesar dan membulat, ia
akan bergelinding dan melompat-lompat menghindari pemangsanya.
sumber :infounixs.blogspot.com
BACA JUGA YANG LAIN