Home » , » 10 Hewan terLangka di Dunia yang terancam punah

10 Hewan terLangka di Dunia yang terancam punah

Written By Unknown on Rabu, 23 Juli 2014 | 17.23


Di dunia ini bayak terdapat hewan hewan yang langka yang tercancam punah oleh ulah manusia atau faktor alam bayak organisasi internasyonal maupun lembaga negara mengusahakan agar hewan hewan yang tercarancampunah agar bisa bertahan lebih lama atau bisa terhindar dari kepunahan.

Hewan Langka di definisikan sebagai hewan yang mempunyai tingkat populasi yang sangatlah sedikit keberadaannya di Dunia atau dengan kata lain terjadi kepunahan dalam populasi hewan tersebut. Di bawah in ada sedikitnya 10 Hewan Langka di Dunia. apa saja hewan-hewan yang mengalami kepunahan tersebut, simaklah Informasi berikut di bawah ini.

1.       Babi Laut


Babi Laut atau nama mempunyai nama latin Scotoplanes ini masuk kedalam hewan yang paling Langka di dunia. Hewan yang masih satu genus dengan teripang ini merupakan persilangan Antara babi dan siput. Jika dilihat dari penampakan fisiknya ia menjadi sangatlah lucu, Babi laut ini memiliki jari layaknya manusia yang tumbuh di sekitar mulutnya.

2.       Solenodon/Solenodon Kuba


Solenodon Kuba (Solenodon cubanus), disebut Almiqui di Kuba, adalah soricomorph yang endemik pada Kuba. Spesies ini masuk kedalam famili Solenodontidae bersama spesies lainnya yang mirip, Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus). Solenodon memiliki air liur yang beracun. Spesies ini ditemukan pada tahun 1861 oleh penyelidik alam Jerman, Wilhelm Peters. Spesies ini memiliki mata kecil, dan rambut berwarna coklat tua sampai hitam. Spesies ini merupakan spesies terancam karena diserang oleh predator yang dibawa manusia.Hewan terlangka Dunia selanjutnya adalah Solenodon. Selonodon adalah jenis hewan mamalia yang biasa beraktivitas di malam hari, ia biasa melakukan penggalian, untuk mencari makan berupa serangga.
  
3.       Ikan Vampir


Ikan Vampir atau mempunyai nama latin Cephalopoda sering ditemukan di perairan lautan beriklim sedang dan tropis. populasinya yang semakin menipis di Habitatnya membuat hewan ini masuk kedalam daftar Hewan Langka di Dunia. Dengan menggunakan filament yang di miliki di tubuhnya hewan langka ini dapat hidup di dalam perairan yang sangat dalam  hingga minim sekali terhadap cahaya. Kemampuan berenang yang sangat cepat, ia mampu berenang hingga dua kali panjang tubuhnya perdetik dengan waktu percepatan lima detik.

4.       Ikan Matahari atau Mola-Mola


Ikan matahari atau Mola-Mola adalah jenis ikan yang mempunyai tulang paling berat di Indonesia. Ikan Matahari atau Mola-Mola dewasa ini dapat mempunyai berat hingga mencapai 1000 kg. Ikan ini pemakan ubur-ubur dalam jumlah yang sangat besar adalah salah satu penyebab bertambah beratnya berat badan dari ikan Mola atau ikan matahari ini.

5.       Tasmanian Devil


Setan Tasmania/Tasmania Devil (Sarcophilus harrisii), juga disebut dalam bahasa Inggris "Tasmanian Devil" adalah seekor binatang marsupialia karnivora yang kini hanya terdapat di negara bagian pulau Tasmania di Australia. Setan Tasmania adalah satu-satunya anggota genus Sarcophilus yang masih hidup. Ukuran binatang ini sama dengan seekor anjing kecil, tetapi badannya kekar dan berotot. Setan Tasmania adalah marsupialia karnivora terbesar di dunia. Binatang ini dicirikan oleh warna bulunya yang hitam, baunya yang kuat bila sedang ketakutan, suaranya yang sangat keras dan mengganggu, dan sifatnya yang berbahaya bila sedang mengasuh anak-anaknya. Setan Tasmania dikenal sebagai binatang pemburu dan memakan sisa-sisa binatang lain. Meskipun biasanya hidup soliter, kadang-kadang ia makan bersama dengan Setan Tasmania lainnya.

Setan Tasmania menjadi musnah di daratan benua Australia sekitar 400 tahun sebelum Pemukiman bangsa Eropa pada 1788. Karena dianggap sebagai ancaman terhadap ternak sapi di Tasmania, Setan Tasmania diburu hingga 1941, ketika mereka secara resmi dilindungi. Sejak akhir 1990-an penyakit tumor muka Setan Tasmania telah mengurangi populasinya secara drastis dan kini mengancam kebertahanan spesies ini yang kemungkinan segera akan dimasukkan dalam daftar binatang yang terancam punah. Saat ini berbagai program dilakukan oleh pemerintah Tasmania untuk mengurangi dampak penyakit ini.
Tasmanian devil salah satu hewan karnivora yang berhasil di temukan di kawasan hutan alam liar Australia. Tingkat populasi yang sedikit di karenakan binatang ini sering sekali di jadikan objek berburu, oleh karena itu tepat pada tahun 1941 tasmanian devil ini resmi menjadi hewan dilindungi di Australia tersebut.
  
6.       Salamander Raksasa


Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Tiongkok.
Salamander Raksasa atau terbesar pernah di ketemukan di China. Panjangnya dapat mencapai 165 cm dan merupakan spesies asli China. Salamander mempunyai ciri kepala besar, mata kecil dan kulit gelap serta berkerut. Spesies ini hidup di perairan yang dingin di pegunungan dan gua-gua kecil di sekitar pegunungan. Hewan pemakan ikan, kodok serta hewan air lainnya ini mempunyai fungsi mata yang tidak terlalu baik, oleh karena itu ia memanfaatkan sebuah sensor khusus untuk mendeteksi setiap gerakan yang ada.
  
7.    Javan Rhino


Badak jawa/Java Rhino, lebih tepatnya badak Sunda, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah. Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak. Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.

Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

Javan Rhino adalah spesies mirip badak yang sudah hampir punah keberadaannya di dunia. Javan Rhino ini mempunyai tempat tinggal di Indonesia dan Vietnam. Badak ini sering sekali menjadi objek pemburuan liar yang dilakukan warga sekitar, hal tersebut di karenakan cula badak yang mempunyai harga sangat tinggi di pasaran.

 
8.       The Pinta Island Tortoise


The Pinta Pulau kura-kura/The pinta Island Tortoise (Chelonoidis nigra abingdonii , juga dikenal sebagai kura-kura raksasa PintaAbingdon Pulau kura-kuraatau Abingdon Pulau kura-kura raksasa, adalah subspesies dari Galápagos tortoise asli Ekuador Pinta Island.

Subspesies digambarkan oleh Albert Günther tahun 1877 setelah spesimen tiba di London. Pada akhir abad ke-19, sebagian besar kura-kura Pinta Pulau telah dihapus karena perburuan. Pada pertengahan abad ke-20, diasumsikan bahwa subspesies telah punah [rujukan?] Sampai laki-laki tunggal ditemukan di pulau pada tahun 1971 Upaya itu dilakukan untuk kawin dengan laki-laki, bernama Lonesome George, dengan subspesies lain, tetapi tidak ada telur yang layak diproduksi. Lonesome George meninggal pada 24 Juni 2012 dan subspesies diyakini telah punah dengan kematian Lonesome George.  Namun, 17 hibrida generasi pertama telah ditemukan di Wolf Volcano di Isabela Pulau selama perjalanan baru oleh Universitas Yale peneliti . Sebagai spesimen ini remaja, orang tua mereka masih hidup.

Binatang ini masuk kedalam Spesies Giant Galapagos Turtoise. Salah satu hewan terlangka di dunia, hingga saat ini diketahui hanya tersisa satu hewan saja di dunia untuk The Pinta ini. Perkembangan biakan yang sangat sulit menjadi salah satu faktor terjadinya kepunahan pada hewan The Pinta Island Tortoise ini.


9.       Baiji


Baiji (Tionghoa: 白鱀豚; pinyin: báijìtún) (Lipotes vexillifer, Lipotes berarti "tertinggal di belakang", vexillifer "pembawa bendera") adalah lumba-lumba air tawar yang hanya dapat ditemui di sungai Yangtze, Tiongkok. Lumba-lumba ini disebut "Dewi Yangtze" ((Tionghoa); Hanzi tradisional: 長江女神; (Tionghoa)) di Tiongkok, selain itu, lumba-lumba ini juga disebut Lumba-lumba sungai Tiongkok, Lumba-lumba sungai Yangtze, Beiji, Lumba-lumba sirip putih dan Lumba-lumba Yangtze. Daftar merah IUCN tahun 2007 mengklasifikasi Baiji sebagai spesies kritis, dan kemungkinan spesies ini telah punah.

Populasi Baiji menurun dengan drastis pada beberapa dekade karena industrialisasi Tiongkok dan penggunaan sungai untuk memancing, transportasi dan hidrolistrik. Penglihatan Baiji terakhir dikonfirmasi tahun 2004, dengan penglihatan yang tidak dapat dikonfirmasi pada Agustus 2007.
Usaha dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini, tetapi ekspedisi lumba-lumba air tawar Yangtze 2006 gagal untuk menemukan Baiji di sungai ini. Organisator menyatakan Baiji "punah secara fungsional", yang akan membuatnya sebagal spesies mamalia air pertama yang punah sejak kepunahan singa laut Jepang dan anjing laut biarawan Karibia tahun 1950-an. Kepunahannya juga akan menjadi kepunahan pertama spesies cetacean.
Salah satu hewan angka selanjutnya adalah baiji. Baiji adalah sejenis lumba-lumba langka yang hidup di air tawar. Hingga saat ini di laporkan ada sekitar 10 ekor tersisisa untuk Hewan langka Baiji ini. Baiji pernah di temukan di daerah sungai Yangtze di Tiongkok.


10.      Hispid Hare


Binatang terlangka selanjutnya adalah Hispid Hare. Hispid Hare ini atau lebih dikenal dengan sebutan Bristly Rabbit ditemukan di daerah pegunungan tertinggi yakni Himalaya Nepal. Dilaporkan untuk populasi hewan ini dikabarkan hanya memiliki 110 ekor saja.


Demikian 10 Hewan Langka di Dunia, bagaimanapun kita sebagai manusia alangkah baiknya untuk selalu melestarikan hewan-hewan tersebut untuk tidak terjadi kepunahan. hal tersebut di lakukan agar nantinya generasi penerus kita masih dapat merasakan hewan-hewan langka tersebut.


BACA JUGA YANG LAIN

translate

Label

Arsip Blog