Smoothie, minuman kesehatan, hasil racikan mixer kita sendiri akan menjadi produk paling populer di Jepang tahun 2014 ini.
Sangat mudah, semua orang bisa membuatnya. Tinggal campur buah dan atau sayuran, di masukkan ke mixer, jadi jus, lalu tuang di gelas tinggal di minum.
Demikian diungkapkan TV TBS, Selasa (7/1/2014), dan juga hal serupa oleh majalah Trendy terbitan dari Nikkei Jepang edisi Januari 2014 ini.
Bisnis smoothie ini memang sudah lama berlangsung di Jepang. Bahkan semakin banyak toko buka menjajakan minuman kesehatan tersebut dengan harga sekitar 300-800 yen per gelas.
Menurut penelitian Tribunnews.com di Tokyo, sedikitnya ada 500 toko smoothie kecil-kecil di berbagai tempat di Tokyo dan sekitarnya (Kanto), baik secara terpisah (independen) maupun yang ada di dalam departement store, mall, dan sebagainya.
Kini bahan smoothie, baik buah saja atau campuran dengan sayuran misalnya dengan brokoli, sudah dijual satu set di Jepang. Bahkan dengan bumbu juga agar tambah enak. Harganya sekitar 500 yen satu set tersebut. Tinggal kita masukkan ke mixer semua, di putar di mixer beberapa detik, lalu kita btuang ke gelas, tinggal minum.
Makanan kesehatan di Jepang didengungkan juga dengan program anti-penuaan sehingga terutama kalangan wanita sangat menyukainya.
Diperkirakan jauh lebih banyak kalangan wanita menikmati smoothie ketimbang lelaki. Kecuali kalangan usia lanjut yang semua tampaknya sangat menyukai smoothie ini untuk menjaga kesehatan mereka.
Harga kesehatan di Jepang sangat mahal. Misalnya terkena flu saja, berobat diperiksa biasa saja, termasuk obat, kita akan mengeluarkan sekitar 5000 yen. Itu pun biaya sepertiga (atau sekitar 30 persen) yang harus kita bayar untuk pemegang asuransi masyarakat. Berarti biaya berobat hanya karena kena flu, sebenarnya sekitar 15.000 yen.
Itulah sebabnya makanan kesehatan dan segala produk kesehatan sangat disukai di Jepang oleh seluruh usia agar kesehatan tetap terjaga baik.
Namun satu hal menarik pula, semua produk tersebut haruslah milik atau buatan Jepang. Produk asing tampaknya akan tersingkir secara alamiah, tak akan dibeli oleh masyarakat Jepang, terutama dari China dan Korea dipastikan produk kesehatan tersebut tidak akan disentuh warga Jepang. Termasuk buah sayur dari China pun, walau pun murah tidak akan ada yang mau membelinya.
Sebuah program acara peliputan pencucian sayur di China disiarkan TBS TV beberapa tahun lalu menunjukkan pencucian sayur di China malahan dilakukan dengan deterjen yang biasa kita pakai untuk mencuci pakaian.
Berbagai kasus jatuh sakit dan penyakit lain banyak disoroti bersumber dari China. Bahkan sampai makanan binatang peliharaan pun tidak akan ada yang mau membeli buatan China bagi produk yang dijual di Pet Shop di Jepang. Semua makanan binatang peliharaan 90 persen pasti yang dibeli hanya buatan Jepang saja. (Richard Susilo/tribunnews.com)
BACA JUGA YANG LAIN