Intisari-Online.com – Bakteri Salmonella dapat mencemari makanan, meskipun ada risiko yang lebih besar dari produk hewani karena kontak dengan kotoran hewan.
Pada ayam, dapat menginfeksi telur sebelum terbentuk kulit. Jadi meskipun kulit telur ayam dibersihkan hingga bersih, telur segar mungkin menjadi tempat berlabuhnya Salmonella. Gejala terkena bakteri ini adalah kram perut, demam, dan diare 12 hingga 72 jam setelah paparan. Penyakit ini biasanya berlangsung 4 hingga 7 hari.
Untuk mengatasinya, jangan makan telur mentah atau yang dimasak sebentar. Masaklah daging unggas hingga 74oC. Jauhkan daging unggas mentah terpisah dari makanan lain. Cucilah tangan, talenan, peralatan, dan apapun yang bersentuhan langsung dengan daging unggas.
Bukan hanya daging unggas penyebab infeksi Salmonella. Bakteri ini ternyata juga terlacak pada sayuran seperti tomat, cabai, selada, dan pepaya. Kecambah juga mungkin menjadi tempat hidup Salmonella karena hangat, kondisi lembab, dan sering dimakan mentah atau dimasak sebentar. Infeksi berat bahkan fatal terjadi pada orang dengan risiko tinggi, termasuk bayi, dan orang tua yang kekebalan tubuhnya lemah. Untuk itu, cucilah sayuran dan keringkan, simpanlah dalam lemari es pada suhu di bawah 4oC.
Salmonella juga terdapat pada makanan olahan seperti keripik, kerupuk, sup, selai kacang, bahkan makanan beku. Pada tahun 2009, Salmonella dikaitkan dengan selai kacang dan makanan kemasan yang terbuat dari kacang, termasuk granola bar dan biskuit. Dalam kasus seperti ini, bakteri salmonella pada pabrik pengolahan dapat mencemari banyak produk.
Oleh karena itu, jangan pernah menggunakan produk makanan yang telah ditarik. Segera kembalikan ke toko semula atau sebaiknya dibuang saja, jangan dikonsumsi. Pemanasan makanan hingga 74oC dapat membunuh bakteri salmonella.
Daging mentah juga berisiko terkontaminasi salmonella. Kita biasanya tidak bisa mengatakan makanan terkontaminasi karena terlihat dan baunya normal. Masaklah daging sapi, setidaknya 63oC dan daging unggas setidaknya 74oC. Hindari kontaminasi silang dengan mencuci tangan dan semua permukaan dengan air sabun hangat setelah kontak dengan daging mentah.
Pada ayam, dapat menginfeksi telur sebelum terbentuk kulit. Jadi meskipun kulit telur ayam dibersihkan hingga bersih, telur segar mungkin menjadi tempat berlabuhnya Salmonella. Gejala terkena bakteri ini adalah kram perut, demam, dan diare 12 hingga 72 jam setelah paparan. Penyakit ini biasanya berlangsung 4 hingga 7 hari.
Untuk mengatasinya, jangan makan telur mentah atau yang dimasak sebentar. Masaklah daging unggas hingga 74oC. Jauhkan daging unggas mentah terpisah dari makanan lain. Cucilah tangan, talenan, peralatan, dan apapun yang bersentuhan langsung dengan daging unggas.
Bukan hanya daging unggas penyebab infeksi Salmonella. Bakteri ini ternyata juga terlacak pada sayuran seperti tomat, cabai, selada, dan pepaya. Kecambah juga mungkin menjadi tempat hidup Salmonella karena hangat, kondisi lembab, dan sering dimakan mentah atau dimasak sebentar. Infeksi berat bahkan fatal terjadi pada orang dengan risiko tinggi, termasuk bayi, dan orang tua yang kekebalan tubuhnya lemah. Untuk itu, cucilah sayuran dan keringkan, simpanlah dalam lemari es pada suhu di bawah 4oC.
Salmonella juga terdapat pada makanan olahan seperti keripik, kerupuk, sup, selai kacang, bahkan makanan beku. Pada tahun 2009, Salmonella dikaitkan dengan selai kacang dan makanan kemasan yang terbuat dari kacang, termasuk granola bar dan biskuit. Dalam kasus seperti ini, bakteri salmonella pada pabrik pengolahan dapat mencemari banyak produk.
Oleh karena itu, jangan pernah menggunakan produk makanan yang telah ditarik. Segera kembalikan ke toko semula atau sebaiknya dibuang saja, jangan dikonsumsi. Pemanasan makanan hingga 74oC dapat membunuh bakteri salmonella.
Daging mentah juga berisiko terkontaminasi salmonella. Kita biasanya tidak bisa mengatakan makanan terkontaminasi karena terlihat dan baunya normal. Masaklah daging sapi, setidaknya 63oC dan daging unggas setidaknya 74oC. Hindari kontaminasi silang dengan mencuci tangan dan semua permukaan dengan air sabun hangat setelah kontak dengan daging mentah.
BACA JUGA YANG LAIN